BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 30 Oktober 2011

Asal-Usul Bahasa Sunda



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6V24E9MVYIZ6HWUm44-XC29pAjXcz9K_ZQs7qeuKW22m2lUGZPab5e4EPR9C9YEPsfzzqdskXDT81TAErc0Rp6SSbb7pQPI0nOiE4jwWPUf863J0f4yy16m2SuxxIG62tE0I2hFwbI_I/s320/jabar.png
Bahasa Sunda dituturkan oleh sekitar 27 juta orang dan merupakan bahasa dengan penutur terbanyak kedua di Indonesia setelah Bahasa Jawa. Sesuai dengan sejarah kebudayaannya, bahasa Sunda dituturkan di provinsi Banten khususnya di kawasan selatan provinsi tersebut, sebagian besar wilayah Jawa Barat (kecuali kawasan pantura yang merupakan daerah tujuan urbanisasi dimana penutur bahasa ini semakin berkurang), dan melebar hingga batas Kali Pemali (Cipamali) di wilayah Brebes, Jawa Tengah.

Dialek bahasa Sunda

Dialek (basa wewengkon) bahasa Sunda beragam, mulai dari dialek Sunda-Banten, hingga dialek Sunda-Jawa Tengahan yang mulai tercampur bahasa Jawa. Para pakar bahasa biasanya membedakan enam dialek yang berbeda. Dialek-dialek ini adalah:
  • Dialek Barat
  • Dialek Utara
  • Dialek Selatan
  • Dialek Tengah Timur
  • Dialek Timur Laut
  • Dialek Tenggara
Dialek Barat dipertuturkan di daerah Banten selatan. Dialek Utara mencakup daerah Sunda utara termasuk kota Bogor dan beberapa bagian Pantura. Lalu dialek Selatan adalah dialek Priangan yang mencakup kota Bandung dan sekitarnya. Sementara itu dialek Tengah Timur adalah dialek di sekitar Majalengka. Dialek Timur Laut adalah dialek di sekitar Kuningan, dialek ini juga dipertuturkan di beberapa bagian Brebes, Jawa Tengah. Dan akhirnya dialek Tenggara adalah dialek sekitar Ciamis.

Sejarah dan penyebaran

Bahasa Sunda terutama dipertuturkan di sebelah barat pulau Jawa, di daerah yang dijuluki Tatar Sunda. Namun demikian, bahasa Sunda juga dipertuturkan di bagian barat Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Brebes dan Cilacap. Banyak nama-nama tempat di Cilacap yang masih merupakan nama Sunda dan bukan nama Jawa seperti Kecamatan Dayeuhluhur, Cimanggu, dan sebagainya. Ironisnya, nama Cilacap banyak yang menentang bahwa ini merupakan nama Sunda. Mereka berpendapat bahwa nama ini merupakan nama Jawa yang "disundakan", sebab pada abad ke-19 nama ini seringkali ditulis sebagai "Clacap".

Selain itu menurut beberapa pakar bahasa Sunda sampai sekitar abad ke-6 wilayah penuturannya sampai di sekitar Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah, berdasarkan nama "Dieng" yang dianggap sebagai nama Sunda (asal kata dihyang yang merupakan kata bahasa Sunda Kuna). Seiring mobilisasi warga suku Sunda, penutur bahasa ini kian menyebar. Misalnya, di Lampung, di Jambi, Riau dan Kalimantan Selatan banyak sekali, warga Sunda menetap di daerah baru tersebut.

Fonologi

Saat ini Bahasa Sunda ditulis dengan Abjad Latin dan sangat fonetis. Ada lima suara vokal murni (a, é, i, o, u), dua vokal netral, (e (pepet) dan eu (ɤ), dan tidak ada diftong. Fonem konsonannya ditulis dengan huruf p, b, t, d, k, g, c, j, h, ng, ny, m, n, s, w, l, r, dan y.


Konsonan lain yang aslinya muncul dari bahasa Indonesia diubah menjadi konsonan utama: f -> p, v -> p, sy -> s, sh -> s, z -> j, and kh -> h.


Undak-usuk

Karena pengaruh budaya Jawa pada masa kekuasaan kerajaan Mataram-Islam, bahasa Sunda - terutama di wilayah Parahyangan - mengenal undak-usuk atau tingkatan berbahasa, mulai dari bahasa halus, bahasa loma/lancaran, hingga bahasa kasar. Namun, di wilayah-wilayah pedesaan/pegunungan dan mayoritas daerah Banten, bahasa Sunda loma (bagi orang-orang daerah Bandung terdengar kasar) tetap dominan. Di bawah ini disajikan beberapa contoh.

Tempat

Bahasa Indonesia
Bahasa Sunda
(normal)
Bahasa Sunda
(sopan/lemes)
di atas ..
di luhur ..
di luhur ..
di belakang ..
di tukang ..
di pengker ..
di bawah ..
di handap ..
di handap ..
di dalam ..
di jero ..
di lebet ..
di luar ..
di luar ..
di luar ..
di samping ..
di samping ..
di gigir ..
di antara ..
dan ..
di antara ..
jeung ..
di antawis ..
sareng ..

Waktu

Bahasa Indonesia
Bahasa Sunda
(normal)
Bahasa Sunda
(sopan/lemes)
sebelum
saacan
sateuacan
sesudah
sanggeus
saparantos
ketika
basa
nalika
Besok
Isukan
Enjing

Lain Lain

Bahasa Indonesia
Bahasa Sunda
(normal)
Bahasa Sunda
(sopan/lemes)
Dari
Tina
Tina
Ada
Aya
Nyondong
Tidak
Embung
Alim
Saya
Urang
Abdi

Tradisi tulisan

Bahasa Sunda memiliki catatan tulisan sejak milenium kedua, dan merupakan bahasa Austronesia ketiga yang memiliki catatan tulisan tertua, setelah bahasa Melayu dan bahasa Jawa. Tulisan pada masa awal menggunakan aksara Pallawa. Pada periode Pajajaran, aksara yang digunakan adalah aksara Sunda Kaganga. Setelah masuknya pengaruh Kesultanan Mataram pada abad ke-16, aksara hanacaraka (cacarakan) diperkenalkan dan terus dipakai dan diajarkan di sekolah-sekolah sampai abad ke-20. Tulisan dengan huruf latin diperkenalkan pada awal abad ke-20 dan sekarang mendominasi sastra tulisan berbahasa Sunda.

Bilangan dalam bahasa Sunda


Bilangan
Lemes
1
hiji
2
dua
3
tilu
4
opat
5
lima
6
genep
7
tujuh
8
dalapan
9
salapan
10
sapuluh

Sumber : http://biroe88.cahbag.us/2010/01/bahasa-sunda-dituturkan-oleh-sekitar-27.html

Jumat, 28 Oktober 2011

Tempat Angker di Bandung (Part 2)

1. Pohon di jalan Siliwangi


Katanya pernah ada anak kecil yang tertabrak di depan pohon itu sampe meninggal. Biar tidak menganggu ganggu, pohon itu dikasih boneka yang digantung di atas pohon itu. Silahkan di cek kesana.

2. ITB

Institut Teknologi Bandung sudah ada sejak jaman koloni Belanda.
ITB didirikan pada 3 Juli 1920 dengan nama "Technische Hooge School (THS)" te Bandoeng dengan satu fakultas de Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu jurusan de afdeeling der Weg en Waterbouw. ITB juga merupakan tempat di mana presiden Indonesia pertama, Soekarno meraih gelar insinyurnya dalam bidang Teknik Sipil.
Pada masa penjajahan Jepang, THS diubah namanya menjadi "Bandung Kogyo Daigaku (BKD)". Kemudian pada masa kemerdekaan Indonesia, tahun 1945, namanya diubah menjadi "Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung". Pada tahun 1946, STT Bandung dipindahkan ke Yogyakarta dan menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
  • Kolam mesin
Dulu sekitar tahun ’98 ada sebuah kecelakaan, sebuah mobil tercebur di dalamnya dan mengakibatkan dua orang penumpangnya meninggal di kolam itu.
  • Sebagian besar lab-lab di mesin
  • Studio gambar mesin
Disana sering ada suara meja gambar yang bergerak2 seolah- olah dipake buat ngegambar padahal setelah dicek ga ada siapa2,
  • Aula Barat, katanya sih ada hantu tanpa muka.
  • PAU
Yang ini udah jelas banget.. penampakan luarnya aja nyeremin. Konon katanya kalo kita lagi ‘beruntung’, bakal ngeliat ada orang jatoh dari lantai paling atas PAU dan kita bakal liat ancurnya badan tu orang.
  • Lapangan sipil, yang di bawah pohon

3. Gereja tua di Pasteur

menurut kabar, gereja ini dikenal sebagai gereja setan. Gereja ini berlokasi di belakang hotel Grand Aquila Pasteur dan memiliki patung gurita raksasa di atapnya


4. Belakang kompleks SMA Aloysius, Riau
Gambar tempo dulu

Di suatu tempat, yaitu ruangan bawah tanah di sekolah ini merupakan bekas semacam kamp konsentrasi tentara Belanda. Digunakan tentara PETA (Perjuangan Tanah Air) untuk menyiksa tentara Belanda. Konon, ruangan ini memiliki akses tembus hingga ke Jalan Tamansari (2 kilometer dari sana).

5. Rumah tua di Jalan Dago

Lokasinya mudah ditemukan, di pinggir jalan Dago. Di rumah ini terdapat mobil tua dan TV yang terus menerus menyala serta pagar yang tidak bisa ditutup.

6. Ruang bawah tanah Museum KAA

7. Taman pramuka (Jl. Riau)
Dulu di sekitar daerah ini ada sebuah pombensin tua, yang sekarang tempat ini berubah menjadi sebuah taman kecil dimana di sini ada sebuah tugu tunas kelapa yang besar, menurut warga sekitar konon sekitar tempat ini sering sekali terlihat penampakan Hantu yang seorang prajurit yang menunggangi kuda tanpa kepala..
Ih serem ya..

8. Taman IR.H juanda (Dago Pakar)
Di daerah dago pakar ini terdapat 2 buah gua yaitu gua jepang, dan gua belanda, katanya sih ada mitos yang mengatakan bahwa di daerah ini dilarang menyebutkan kata “ LADA” , lada berasal dari bahasa sunda yang berarti Pedas, (ya itucuma mitos boleh percaya atau tidak, )
Menurut warga sekitar di kawasan gua ini sering terlihat penampakan Hantu para prajurit jaman belanda dan jaman jepang, karena memang dulunya tempat ini di jadikan tempat pembantaian para penjajah oleh pejuang kemerdekaan, ada juga yang menyebutkan di gua jepang sering terlihat hantu berwujudkan Ular besar dan orang tua.


9. Jalan tamansari (Depan ITB )
Suasana di jalan ini pada siang hari memang sangat ramai apalagi jika memasuki sore hari, wajar saja karena jalan ini merupakan jalan alternative untuk menu beberaa daerah wisata di kota bandung, tapi menjelang malam hari kwasan ini akan menjadi sangat sepi dan menyeramkan, ditambah kurangnya penerangan di kawasan ini, bagi anda yang kiranya akan melintasi jalan ini di tengah malam sebaiknya jangan bawa kendaraan seorang diri, ya minimal ada teman yang menemani, karena kabarnya di kawasan ini sering terlihat Hantu Wanita yang sering melintasi jalan ini.


10. Jalan Cipaganti Bandung

Memang jalan ini termasuk daerah ramai, baik siang maupun di malam hari, letaknya yang berdekatan dengan cihampelas membuat jalan ini padat oleh hilir mudik kendaraan, tapi jangan tertipu oleh keramaiannya, karena di sepanjang jalan ini sering juga terlihat penampakan Hantu Pria tanpa kepala yang memakai baju pendekar jaman dulu berasal dari desa nayland. Katanya hantu ini sering menampakan diri sekitar jam 1 malam.. jika anda penasaran ingin melihat hantu ini tak ada salahnya jika anda mencoba melewati jalan ini di atas jam 12 … hehehehe. Suka dengerin "Nightmare Side" di Radio Ardan Bandung, di jalan Jl. Cipaganti No. 159 ini lah Radio tersebut mengudara.

11. Jalan Siliwangi Bandung
Jalan ini masih di rimbuni oleh Pohon2 besar yang ada di sekitar jalan, dan juga ada sebuah jembatan besar yang menghubungkan jalan ini.. jembatan ini berada tepat di atas saluran Sungai Cikapundung, jika malam hari konon di kawasan ini sering sekali terjadi hal2 yang sangat janggal, bahkan sayapun pernah mengalami kejadian yang sangat aneh ketika melintas di jalan ini, boleh ya saya cerita sedikit : “ waktu itu saya sedang melintas menggunakan sepeda motor, kira2 sekitar jam 19.30, sedang asyiknya mengendarai motor tiba2 motor saya seperti ada yang menabrak dari arah pinggir dan melintang menuju arah pohon besar yang tepat pada waktu itu berada di pinggir saya. Dengan kaget saya menghentikan sepeda motor saya karena saya kehilangan kontrol untuk mengendarai motor saya. Dengan perasaan kaget merinding serta kepala yang tiba2 menjadi berat, saya berusaha meninggalkan tempat itu. Aneh nya tiba2 motor saya mendadak menjadi berat,seperti yang di tumpangi oleh 3 orang .. walaupun begitu saya memaksakan diri untuk tetap melaju, dan setelah tiba di rumah pun rasa berat di kepala baru bisa hilang 2 hari itupun setelah saya meminta air doa dari ustadz” kejadian itu membuat saya sedikit waspada jika melintas di kawasan jalan ini ..

12. Tanjakan Emen Kabupaten Bandung
Kalo jalan yang ini pasti sebagian besar sudah pada tau, dari mitos yang beredar katanya jika anda tidak ingin mengalami kejadian seram di sini anda harus melempar 2 batang rokok kepinggir jalan, memang hal ini bagi yang tidak percaya hal-halyang seperti ini akan aneh terdengar tapi memang inilah faktanya.. banyak sekali cerita dari orang-orang yang memang sengaja tidak mau melemparkan rokok di sekitar jalan ini, dari mulai kendaraan yang tiba2 mogok.. adapula yang sering melihat penampakan hantu anak kecil di tempat ini..

13. Museum Pos Indonesia Bandung
Tempatnya ada di Belakang Gedung sate bandung, wah kalo tempat ini sih jangankan pada malam hari di siang hari pun jika anda memasuki museum ini bulu kuduk anda akan spontan merinding, tempatnya yang berada di bawah tanah serta patung2 nya yang seperti menanap kearah kita membuat suasana angker semakin terasa, untung saja di malam hari museum ini tidak di buka …

14. Rumah Gurita di Pasteur
menurut kabar, rumah ini dikenal sebagai Rumah Hantu. Rumah ini berlokasi di belakang hotel Grand Aquila Pasteur dan memiliki patung gurita raksasa di atapnya. Banyak sekali orang2 yang penasaran untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di rumah ini.. dari kabar yang beredar sering sekali terlihat pemanpakan hantu di rumah ini.



Reposted from http://portalunique.blogspot.com

SEJARAH PROSTITUSI DI BANDUNG

BANDUNG KOTA KEMBANG Bukan kembang dalam arti bunga yang harumnya semerbak mewangi, tetapi kembang jalanan yang terdiri dari kaum wanita penjaja cinta sesaat. Sejak tempo “doeloe” hingga kini, Bandung memang terkenal dengan lokasi-lokasi untuk wanita penjaja seks komersial (PSK).
Bagi warga Banung yang hidup antara th ’50 – 70an, pasti pernah mendengar bahwa dibeberapa jalan atau gang dijadikan tempat mangkalnya wanita2 penghibur yang akrab disebut WTS (Wanita Tuna Susila).
Di Bandung Timur, seperti di Cicadas, siapa yang tidak kenal gang Son Pung. Sebuah gang yang berhadapan dg Taman Hiburan atau Bioskop Misbar (Girimis Bubar). Di sanalah banyak dijumpai wanita-wanita yang menebar senyum dari balik bibir bergincu tebal.
Mereka bisa dijumpai di warung remang-remang. Jika tidak dimulut gang Son Pung, mereka menyebar di sepanjang Jl. A. Yani Cicadas, terutama di depan Taman Hiburan. Jika malam tiba, banyak suara cekikikan manja dan rehe dari warung remang di pinggir jalan.
Tapi kini gang Son Pung telah bersih dari para WTS. Faktor masalahnya kehendak masyarakat sekitar yang cukup tinggi, dan dengan pendekatan agama. Maka gang Son Pung kini benar-benar bersih dari para WTS.
Lalu Bandung bagian tengah. Saritem adalah pusat “kembang” Bandung. Di kawasan yang diapit Jl. Gardujati / Jl. Kebonjati dan Jl. Jend. Sudirman tersebut ada jalan kecil namanya Saritem. Nah, agak jauh ke dalam inilah ada beberapa rumah perak mirip hotel tempat kencan para WTS dengan pendatang lelaki hidung belang.
Tempat ini dikenal sejak jaman Belanda “baheula”. Bahkan Saritem inilah yang tak pernah bisa dijamah petugas untuk dibersihkan. Upaya untuk membebaskan Saritem dari “dunia hitam” telah banyak dilakukan, khususnya oleh pemerintah kota Bandung, jauh sejak zaman Geemente, Kotapraja, Kotamadya dan kini kota. Tetapi Saritem masih tetap eksis. Bahkan karena di Saritem banyak “kembang” Bandung terkenal ke seantero Nusantara. Sebagaimana halnya Surabaya dengan Dolly, Jakarta-Kramat tunggak, Semarang-Sunan Kuning dll.
Masih banyak lagi pusat-pusat kembang lainnya. Gang Aleng didaerah Jl. Astana Anyar, lalu Tegallega yang sejak dulu hingga kini dianggap WTS kelas jalanan yang tak peduli tempat, di tanah lapangpun jadi. Ada lagi Ciroyom. Kawasan yang dekat dengan pasar ini dulunya kawasan ramai. Hingga kawasan ini kerap disebut dengan nama “kebun kacang”.
Sama halnya dengan Jl. Kebonsirih, lokasinya dekat dengan gedung Pakuan atau rumah dinas Gubernur Jabar. Hingga th 1975-an, kawasan ini jika malam tiba selalu ramai dengan transaksi para WTS dengan lelaki hidung belang. Disini juga ada tempat “menginap” sementara. Namun karena desakan masyarakat, kini Kebon Sirih benar-benar bersih.


INI FOTONYA GAN......


Reposted by http://limadua.com