Beberapa hari ke belakang hujan sering mengguyur Bandung pada malam hari. Hujan ini tergolong cukup deras dan relatif lama. Tanpa kita sadari saudara kita di daerah kabupaten tepatnya daerah kampung Cieunteung, kecamatan Baleendah terendam banjir. Berikut ini merupakan berita yang saya ambil dari www.klik-galamedia.com :
BALEENDAH,(GM)
Banjir setinggi 1 meter masih merendam Kp. Cieunteung, Kel./Kec. Baleendah, Kab. Bandung, Minggu (23/5) sore. Sejumlah warga menggunakan perahu, memeriksa kondisi rumahnya.
Ditengah banjir yang merendam rumah-rumah penduduk, sejumlah korban banjir di Kp. Cieunteung, Kel./Kec. Baleendah, Kab. Bandung mengeluh, tempat tinggalnya yang selama beberapa bulan terendam banjir, sudah tidak layak huni. Mereka berharap anggota DPRD Kab. Bandung untuk segera mengambil sikap membantu korban banjir di Kp. Cieunteung dan di lokasi banjir lainnya.
"Sampaikan kepada para wakil rakyat (DPRD) yang terhormat, Kp. Cieunteung RW 20 khususnya, sudah beberapa bulan ini terus-menerus terendam banjir dari luapan Sungai Citarrum. Kami atas nama sebagai warga korban banjir, mohon dengan sangat untuk membantu kami. Karena lokasi banjir di Kp. Cieunteung sudah tidak layak huni," keluh salah seorang korban banjir, Agus kepada "GM", Minggu 923/5).
Menurut Agus, tidak hanya ratusan rumah yang terendam banjir itu tidak layak huni, tetapi sarana pendidikan, ibadah, kesehatan, ekonomi dan lain-lain juga turut terganggu. "Jadi kami mohon, tanah dan bangunan supaya dibeli oleh pemerintah sesuai dengan harga tanah maupun bangunan yang berlaku saat ini," ungkapnya.
Agus berharap rencana relokasi yang digagas pemerintah, tidak dapat dikalahkan oleh oknum yang mementingkan diri sendiri. Bila perlu, pemerintah mengajak semua warga atau setiap kepala keluarga untuk berdialog di sebuah forum. Jangan yang diajak berdialog itu, hanya orang itu-itu saja," katanya.
Kp. Leuwibandung
Sementara itu, banjir juga masih menggenangi Kp. Leuwibandung. Koordinator Lapangan Pengungsi Korban Banjir Kp. Leuiwbandung RW 14, Taufik berharap, adanya donatur atau dermawan yang memberikan bantuan sembako maupun kebutuhan logistik. Menurutnya, kepedulian pemerintah terhadap korban banjir di Kp. Leuwibandung dinilai masih kurang.
Aktivis Lingkungan di Kp. Leuwibandung, Adam mengatakan, mengingat banjir di Kp. Leuwibandung tidak kunjung surut , semestinya pemerintah dalam kondisi siaga di lokasi banjir.
Sedangkan Koordinator Pengungsi Korban Banjir di PT. PLN (Persero) Jasa dan Produksi Dayeuhkolot, Nandang Wahyudin. Menurutnya, warga korban banjir di Kp. Leuwibandung RW 14, Desa Citeureup, Kec. Dayeuhkolot, Kab. Bandung menyatakan siap direlokasi, jika penggantian tanah maupun rumahnya sesuai dengan harga yang berlaku saat ini.
Ya Allah ampuni kami apabila kami khilaf pada Mu sehingga Engkau berikan ujian ini,,Untuk Bapak Walikota saya harap kebijakannya untuk tidak menebangi pohon - pohon sehingga banjir setidaknya dapat diredam, jangan sampai alam menjadi musuh kita. Ya Allah berikan ketabahan pada saudara - saudara ku yang tertimpa musibah banjir ini dan mudah - mudahan ujian tersebut menjadi penghapus dosa Amiin..
sumber : www.klik-galamedia.com
BALEENDAH,(GM)
Banjir setinggi 1 meter masih merendam Kp. Cieunteung, Kel./Kec. Baleendah, Kab. Bandung, Minggu (23/5) sore. Sejumlah warga menggunakan perahu, memeriksa kondisi rumahnya.
Ditengah banjir yang merendam rumah-rumah penduduk, sejumlah korban banjir di Kp. Cieunteung, Kel./Kec. Baleendah, Kab. Bandung mengeluh, tempat tinggalnya yang selama beberapa bulan terendam banjir, sudah tidak layak huni. Mereka berharap anggota DPRD Kab. Bandung untuk segera mengambil sikap membantu korban banjir di Kp. Cieunteung dan di lokasi banjir lainnya.
"Sampaikan kepada para wakil rakyat (DPRD) yang terhormat, Kp. Cieunteung RW 20 khususnya, sudah beberapa bulan ini terus-menerus terendam banjir dari luapan Sungai Citarrum. Kami atas nama sebagai warga korban banjir, mohon dengan sangat untuk membantu kami. Karena lokasi banjir di Kp. Cieunteung sudah tidak layak huni," keluh salah seorang korban banjir, Agus kepada "GM", Minggu 923/5).
Menurut Agus, tidak hanya ratusan rumah yang terendam banjir itu tidak layak huni, tetapi sarana pendidikan, ibadah, kesehatan, ekonomi dan lain-lain juga turut terganggu. "Jadi kami mohon, tanah dan bangunan supaya dibeli oleh pemerintah sesuai dengan harga tanah maupun bangunan yang berlaku saat ini," ungkapnya.
Agus berharap rencana relokasi yang digagas pemerintah, tidak dapat dikalahkan oleh oknum yang mementingkan diri sendiri. Bila perlu, pemerintah mengajak semua warga atau setiap kepala keluarga untuk berdialog di sebuah forum. Jangan yang diajak berdialog itu, hanya orang itu-itu saja," katanya.
Kp. Leuwibandung
Sementara itu, banjir juga masih menggenangi Kp. Leuwibandung. Koordinator Lapangan Pengungsi Korban Banjir Kp. Leuiwbandung RW 14, Taufik berharap, adanya donatur atau dermawan yang memberikan bantuan sembako maupun kebutuhan logistik. Menurutnya, kepedulian pemerintah terhadap korban banjir di Kp. Leuwibandung dinilai masih kurang.
Aktivis Lingkungan di Kp. Leuwibandung, Adam mengatakan, mengingat banjir di Kp. Leuwibandung tidak kunjung surut , semestinya pemerintah dalam kondisi siaga di lokasi banjir.
Sedangkan Koordinator Pengungsi Korban Banjir di PT. PLN (Persero) Jasa dan Produksi Dayeuhkolot, Nandang Wahyudin. Menurutnya, warga korban banjir di Kp. Leuwibandung RW 14, Desa Citeureup, Kec. Dayeuhkolot, Kab. Bandung menyatakan siap direlokasi, jika penggantian tanah maupun rumahnya sesuai dengan harga yang berlaku saat ini.
Ya Allah ampuni kami apabila kami khilaf pada Mu sehingga Engkau berikan ujian ini,,Untuk Bapak Walikota saya harap kebijakannya untuk tidak menebangi pohon - pohon sehingga banjir setidaknya dapat diredam, jangan sampai alam menjadi musuh kita. Ya Allah berikan ketabahan pada saudara - saudara ku yang tertimpa musibah banjir ini dan mudah - mudahan ujian tersebut menjadi penghapus dosa Amiin..
sumber : www.klik-galamedia.com
0 komentar:
Posting Komentar